LATIF SAFRUDDIN

 



Profil Latif Safruddin

Latif Safruddin lahir di Jepara pada tanggal 24 Desember 1978. Ia tumbuh dan besar di lingkungan masyarakat pesisir yang religius dan menjunjung tinggi nilai kerja keras serta kebersamaan. Sejak kecil, Latif dikenal sebagai pribadi yang tekun, mudah bergaul, dan memiliki semangat belajar yang tinggi.

Riwayat Pendidikan

Pendidikan formal Latif Safruddin ditempuh sepenuhnya di wilayah Kelet, Keling, Jepara. Ia mengawali pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK), kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah yang sama. Lingkungan pendidikan yang sederhana namun penuh kedisiplinan membentuk karakter Latif menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki etos kerja yang kuat.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Latif melanjutkan studi ke Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan mengambil Jurusan Ekonomi Manajemen. Selama masa kuliah, ia aktif membangun jejaring pertemanan, organisasi, dan memiliki minat besar terhadap dunia manajemen, kewirausahaan, serta pengabdian masyarakat. Latif berhasil menyelesaikan studinya dan lulus pada tahun 2003.

Perjalanan Merantau dan Karier

Setelah lulus dari UMS, Latif Safruddin memutuskan untuk merantau ke Klaten, sebuah keputusan penting yang menjadi titik awal perjalanan hidup dan pengabdiannya di bidang sosial dan pemberdayaan masyarakat. Di Klaten, ia menekuni pekerjaan sebagai konsultan pemberdayaan desa, sebuah profesi yang tidak hanya menjadi sumber penghidupan, tetapi juga berkembang menjadi passion dan panggilan jiwa.

Dalam perannya sebagai konsultan, Latif banyak terlibat dalam pendampingan masyarakat desa, penguatan kapasitas kelembagaan, perencanaan pembangunan, serta pemberdayaan ekonomi lokal. Ia dikenal memiliki pendekatan yang humanis, komunikatif, dan mampu membangun kepercayaan dengan berbagai lapisan masyarakat.

Kewirausahaan dan Dunia Digital

Selain aktif di dunia pemberdayaan desa, Latif Safruddin juga memiliki jiwa wirausaha yang kuat. Di Klaten, ia mendirikan Bengkel Online “Alhijrah”, sebuah usaha yang memanfaatkan platform digital untuk menjangkau konsumen lebih luas. Usaha ini menjadi bukti adaptasi Latif terhadap perkembangan teknologi dan ekonomi digital.

Kemudian, dalam perjalanan hijrahnya ke Sleman, Latif kembali mengembangkan usaha dengan mendirikan “Dapoer Barokah” dan “Serba Es”, yang bergerak di bidang kuliner. Usaha ini dijalankan secara modern dengan memanfaatkan berbagai platform jualan online seperti ShopeeFood dan platform digital lainnya. Konsistensinya dalam usaha menunjukkan kemampuan manajerial dan ketekunan yang ia bangun sejak bangku kuliah.

Aktivitas Sosial dan Keumatan

Di luar aktivitas profesional dan bisnis, Latif Safruddin dikenal luas sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Ia dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal Relawan Resik Masjid Klaten, sebuah komunitas yang fokus pada kebersihan, perawatan, dan penghidupan masjid sebagai pusat kegiatan umat.

Peran ini menunjukkan kepeduliannya yang tinggi terhadap syiar Islam, kebersihan rumah ibadah, serta semangat gotong royong di tengah masyarakat. Baginya, pengabdian sosial adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan.

Keterlibatan Alumni dan Media

Latif Safruddin juga memiliki itikad dan loyalitas yang tinggi terhadap almamaternya, khususnya di lingkungan Alumni Manajemen UMS. Berkat dedikasi dan kepercayaannya, ia diberi amanah untuk mengelola media alumni Manajemen UMS, sebuah tanggung jawab yang masih dijalankan hingga saat ini.

Dalam peran tersebut, Latif aktif mengelola informasi, komunikasi, dan publikasi kegiatan alumni, sekaligus menjadi penghubung antaralumni lintas generasi. Kepercayaan ini mencerminkan integritas, konsistensi, dan kemampuan manajerial yang dimilikinya.

Penutup

Secara keseluruhan, Latif Safruddin adalah sosok pejuang perantauan, konsultan pemberdayaan desa, wirausahawan digital, serta aktivis sosial dan keumatan yang konsisten menjalani hidup dengan nilai kebermanfaatan. Perjalanan hidupnya mencerminkan semangat hijrah, adaptasi, dan kontribusi nyata bagi masyarakat, baik melalui profesi, usaha, maupun aktivitas sosial.

Posting Komentar

0 Komentar